Google Translate hingga postingan ini diterbitkan belum kenal jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mesin penerjemah berbagai bahasa ini tidak dapat mengidentifikasi apakah orang yang disebutkan adalah laki-laki atau perempuan.
Kejadian ini terlihat saat sekolahoke.com menerjemahkan kalimat Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Kalimat yang akan diterjemahkan adalah "Wanita ini bernama lengkap Shandy Aulia. Dia biasa dipanggil Shandy." Terjemahannya berbunyi "This woman's full name is Shandy Aulia. He is usually called Shandy."
Dari terjemahan tersebut terlihat Google tidak bisa membedakan apakah Shandy ini laki-laki atau perempuan. Kata ganti "he" pada awal kalimat kedua menunjukkan jenis kelamin laki-laki.
Ini kontradiktif dengan kalimat sebelumnya yang jelas-jelas menyatakan Shandy adalah wanita (woman).
Mengapa ini bisa terjadi?
Google Translate adalah mesin. Dia bekerja berdasarkan data atau algoritma yang dibuat oleh ahli-ahli di Google. Tentu saja sebagai mesin iya tidak bisa berperilaku seperti manusia.
Google translate belum bisa membedakan gender apalagi adat istiadat suatu tempat yang cukup mempengaruhi penggunaan bahasa.
Tapi berdasarkan pengalaman yang telah lalu, Google selalu berinovasi. Beberapa tahun lalu Terjemahan Google terlihat kacau dan susah dibaca. Lambat laun terjemahan mereka menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar