SEKOLAH OKE

SEKOLAH OKE

Selasa, 19 Maret 2024

Cara Guru Sebagai Manajer

Cara Guru Sebagai Manajer




Manajer adalah posisi guru dimana ia melakukan sesuatu bersama dengan peserta didik, memberi kesempatan mereka bertanggung jawab atas perilakunya dan agar peserta didik menemukan solusi atas permasalahannya.

Sebagai manajer, guru tidak lagi bertindak paling benar dengan menghukum peserta didik. Guru juga tidak terlalu mengatur-ngatur sehingga peserta didik menjadi kurang mandiri.

Guru bertindak seperti manajer sebuah perusahaan dimana dia menganalisa kemudian membimbing bawahannya bertanggungjawab dan menemukan solusi atas masalahnya.

Ketika ditemukan sebuah permasalahan menyangkut perilaku peserta didik, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan bimbingan dan penyadaran.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan seorang guru terhadap peserta didik yang bermasalah.

  • Apa keyakinan kita? (Mengingatkan peserta didik tentang kesepakatan yang telah dibuat pada awal sebelum proses KBM berlangsung)
  • Apakah kamu meyakininya?
  • Jika kamu yakin, apakah kamu bisa memperbaiki masalah kamu?
  • Jika kamu memperbaiki masalah kamu, apakah ini menunjukkan tentang dirimu?
  • Apa langkah kamu untuk memperbaikinya?
Misal sebuah masalah terjadi pada peserta didik. Peserta didik ini lupa tidak mengerjakan PR. Maka guru sebagai seorang manajer akan mengajukan kepada peserta didik tersebut.
  • Mengapa kamu tidak mengerjakan PR?
  • Apa keyakinan kita tentang peserta didik yang tidak mengerjakan PR?
  • Apakah kamu meyakininya?
  • Jika kamu yakin, apakah kamu bisa memperbaiki masalah kamu yang lupa tidak mengerjakan PR?
  • Jika kamu memperbaiki masalah kamu yang sering lupa mengerjakan PR, apakah ini menunjukkan tentang dirimu?
  • Apa rencana kamu dalam memperbaiki masalah kamu ini?
Demikianlah cara guru menjadi seorang manajer. Sebagai manajer, guru tidak perlu lagi menghukum, menghakimi peserta didik ketika berbuat kesalahan. Cukup dengan restitusi sehingga peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik, bertanggung jawab, mandiri dan bisa menyelesaikan masalahnya.

Minggu, 17 Maret 2024

Pembelajaran Jarak Jauh Selama Bulan Ramadhan 2024 di Jember

Pembelajaran Jarak Jauh Selama Bulan Ramadhan 2024 di Jember


Pemerintah Kabupaten Jember melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama bulan Ramadhan tahun 2024. Hal ini sesuai dengan edaran Dinas Pendidikan tanggal 8 Maret 2024 tentang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama Bulan Ramadhan 1445 H.

Ada dua pandangan tentang PJJ di Kabupaten Jember ini. Satu pandangan menganggap ini baik karena bisa lebih khusuk melaksanakan ibadah puasa baik bagi guru maupun siswa. Namun pandangan lainnya mengatakan PJJ ini tidak efektif dalam proses belajar mengajar karena terbatas oleh ruang dan waktu.

Pandangan pertama yang setuju dengan PJJ menganggap bisa lebih khusuk dalam beribadah puasa. Alasannya pembelajaran tatap muka lebih banyak godaannya. 

Salah satu godaan puasa adalah dari segi emosional. Guru kadang terpancing emosi selama proses belajar mengajar ketika menghadapi anak yang kurang disiplin dalam KBM.

KBM tatap muka juga menguras energi guru dan siswa sehingga bisa menjadi salah satu alasan membatalkan puasa.

Pandangan lainnya tidak setuju dengan PJJ selama bulan ramadhan. Menurut kelompok ini, PJJ membuat KBM tidak berjalan dengan efektif.

PJJ membuat KBM tidak efektif karena banyak kendala seperti komunikasi antara guru dan murid yang terbatas ruang dan waktu dan masalah sumberdaya seperti internet apalagi di pedesaan.

Demikianlah pandangan PJJ selama bulan suci ramadhan tahun 2024.

Kamis, 14 Maret 2024

5 Posisi Kontrol Guru dalam Pembelajaran

5 Posisi Kontrol Guru dalam Pembelajaran


Kontrol guru dalam pembelajaran berguna untuk memposisikan guru sebagai kontrol dalam proses pembelajaran.

Menurut Dianne Gossen, Ada 5 posisi kontrol guru dalam proses pembelajaran, yaitu posisi penghukum, pemberi rasa bersalah, teman, pemantau dan manajer.

Berikut ini akan dijelaskan maksud dari masing-masing posisi kontrol dan contohnya dalam proses pembelajaran.

Posisi penghukum

Pada posisi penghukum, guru berusaha mengontrol proses pembelajaran dengan cara menyakiti baik dengan verbal maupun non verbal.

Contoh seorang siswa tidak mengerjakan PR kemudian dihardik, ditunjuk-tunjuk, bahkan diberi hukuman fisik.

Posisi penghukum tidak memberikan motivasi secara instrinsik bagi peserta didik. Justru menimbulkan rasa dendam dan rendah diri.

Posisi pemberi rasa bersalah

Pada posisi pemberi rasa bersalah, guru berusaha mengontrol proses pembelajaran dengan cara membebani rasa bersalah kepada peserta didik.

Contoh seorang siswa tidak mengerjakan PR, guru menegur dengan mengungkapkan rasa kecewa dan sedih karena siswa tersebut tidak mengerjakan PR.

Posisi ini tidak memberi motivasi secara instrinsik malah justru menimbulkan rasa rendah diri dan sakit hati.

Posisi sebagai teman

Pada posisi sebagai teman, guru bertindak menjadi teman bagi peserta didik. Guru berusaha mengontrol layaknya teman.

Contoh seorang siswa yang datang terlambat, guru menanyakan mengapa terlambat tanpa menghardik. Kemudian meminta agar tidak datang terlambat lagi.

Posisi ini juga dianggap lemah dan tidak menimbulkan motivasi instrinsik. Jika suatu saat siswa melakukan kesalahan kemudian guru menegur dengan lebih keras maka akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi siswa tersebut.

Posisi sebagai teman juga membuat siswa menjadi kurang mandiri. Dia akan beranggapan bahwa setiap kesalahan atau kekurangan akan dibantu oleh guru tersebut.

Posisi sebagai pemantau

Guru sebagai pemantau artinya guru mengawasi kegiatan pembelajaran peserta didik. Mengawasi disini adalah berdasarkan peraturan-peraturan dan konsekuensi yang disepakati.

Contoh seorang guru meminta siswa mengerjakan tugas, apabila selesai dengan baik maka siswa mendapat reward.

Hal ini cukup baik karena meningkatkan perilaku dengan motivasi eksternal. 

Namun bagaimana jika guru lain tidak melakukannya? atau di tingkat kelas selanjutnya tidak ada reward?

Tentu saja perilaku siswa tersebut tidak dijamin akan membaik karena tidak ada motivasi eksternal yang serupa.

Posisi sebagai manajer

Guru sebagai manajer mendorong siswa melakukan restitusi dan mendorong siswa menemukan motivasi internal.

Contoh seorang siswa lupa tidak mengerjakan PR. Guru menanyakan mengapa lupa. Selain menanyakan alasan, guru juga mengajak berdiskusi siswa menemukan cara supaya tidak lupa serta menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.




Sabtu, 10 Februari 2024

Apa Kabar Facebook?

Apa Kabar Facebook?

Sudah lama tidak buka facebook account. Tadi saya coba akses aplikasi dominan warna biru ini. Apa yang ada disana?

Teman lama saya sudah jarang yang posting. Teman yang biasanya dulu 'alay' dengan status-status gak jelas, kini sudah gak pernah online. 

Grup-grup banyak berisi jual beli. Grup jual beli yang 10 tahun lalu ini jarang ada, sekarang menjamur. Entah itu penipuan apa bukan. 

Banyak video-video bertebaran. Bahkan tak jarang yang berisi spam dengan video-video lucu repost dari akun lain.

Coba mengingat-ingat apa sepak terjang saya di Facebook dulu? Akhirnya saya telusuri yang ada di timeline.

Pernah dulunya sering posting status-status alay. Status galau dan kadang aneh yang mungkin orang jijik membacanya.

Ada juga postingan tempat-tempat ngopi. Dulu suka sekali ngopi. Foto-foto dengan hp kamera jelek diupload di facebook.

Metode Seminar ini Terlalu Sering Dipakai

Metode Seminar ini Terlalu Sering Dipakai

Saya adalah anggota MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Inggris. Sebagai anggota saya rutin mengikuti kegiatan pertemuan setiap minggunya.

Ada hal yang selalu menjadi perhatian saya. Metode kegiatan semacam seminar atau diskusi selalu sama setiap minggunya.

Metode yang digunakan adalah presentasi dari pemateri, sesi tanya jawab, kemudian presentasi dari peserta kalau waktu memadai.

Ini berlangsung berminggu-minggu, sehingga rasanya saya hapal luar kepala mau kemana alurnya pertemuan tersebut.

Awal acara pemateri akan brainstorming, mengajak peserta pertemuan untuk berkomunikasi tentang sebuah topik. 

Setelah itu pemateri akan mulai memaparkan materi dan gagasannya. Paparan ini bisa 1 jam lebih.

Setelah paparan dari pemateri moderator akan memberi kesempatan kepada peserta pertemuan untuk menyampaikan beberapa pertanyaan ataupun tanggapan.

Di akhir peserta diberi beberapa waktu untuk menyelesaikan tugas kemudian menyampaikan hasilnya di depan peserta lain.

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dalam Merancang Pembelajaran

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka dalam Merancang Pembelajaran


Apa yang membedakan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka dalam merancang pembelajaran?

Kedua kurikulum ini sebenarnya berkelanjutan. Kurikulum Merdeka merupakan kelanjutan dari Kurikulum 2013. Tidak ada perbedaan yang mencolok.

Perbedaan yang cukup signifikan terletak pada usaha guru merancang pembelajaran.

Kurikulum 2013 guru diminta untuk memahami Kompetensi Inti, setelah itu memahami Kompetensi Dasar,  kemudian menelaah silabus yang sudah disediakan, lalu merancang pembelajaran.

Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka guru diharuskan memahami Capaian Pembelajaran (CP), kemudian merumuskan tujuan pembelajaran (TP), selanjutnya menyusun alur pembelajaran, kemudian merancang pembelajaran.

Selasa, 31 Oktober 2023

Cara Mengajar Pemula Bahasa Inggris Talk About Hobbies

Cara Mengajar Pemula Bahasa Inggris Talk About Hobbies


Bagaimana cara mengajar untuk pemula Bahasa Inggris tema Talk about Hobbies?

Mengajar Bahasa Inggris untuk pemula memang ada tantangan tersendiri. Tantangannya adalah mereka masih menguasai sangat sedikit kosakata Bahasa Inggris. Bagaimana mengatasinya?

Buatlah daftar hobi

Guru bisa mempersiapkan daftar hobi yang ada pada umumnya. Bisa juga meminta bantuan siswa untuk menuliskan hobi yang biasanya dilakukan. 

Menuliskan terjemahan

Tuliskan terjemahan di bawah tulisan. Terjemahan ini sangat membantu bagi siswa pemula dalam belajar Bahasa Inggris.

Gunakan gambar

Persiapkan gambar dan tuliskan Bahasa Inggris di bawahnya. Jadi siswa akan mengetahui arti Bahasa Inggris berdasarkan gambar.

Tempel gambar atau tulisan

Tempelkan gambar atau tulisan di dinding kelas. Biarkan seluruh kelas penuh dengan gambar dan tulisan Bahasa Inggris.

Setelah semua siap, berikan waktu siswa keliling kelas. Biarkan mereka menyerap Bahasa Inggris yang ada sekitar mereka.