Kamis, 11 Juli 2019

Dampak Negatif Sistem Zonasi Sekolah Negeri

| Kamis, 11 Juli 2019
Tahun ini sistem zonasi menjadi pokok bahasan yang cukup panas di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang menganggap ini adalah sistem penerimaan siswa baru yang gagal.

Suatu sistem yang diterapkan tentu memiliki dampak negatif. Begitu pula sistem zonasi penerimaan siswa baru ini. Apa saja dampak negatifnya?

Siswa gagal masuk sekolah negeri

Banyak siswa yang gagal masuk sekolah negeri karena tempat tinggalnya cukup jauh dari sekolah yang ia tuju. Bahkan yang terdekatpun bisa lebih dari 10 km.

Logikanya jika setiap kecamatan memiliki 1 SMP negeri, maka siswa di kecamatan tersebut akan berebut 1 sekolah  tersebut.

Sekolah kekurangan pagu

Sekolah kekurangan pagu bisa terjadi bagi kota yang memiliki banyak sekolah negeri. Sedangkan jarak antar sekolah tidak begitu jauh.

Akibatnya siswa terkonsentrasi masuk ke salah satu sekolah yang dianggap lebih bagus fasilitasnya. Lalu mengabaikan sekolah lainnya.

Kasus ini terjadi di Jember. Beberapa sekolah di lingkungan kota kekurangan siswa karena banyak yang memilih sekolah yang dulunya lebih favorit.

Pemalsuan domisili

Pemalsuan domisili terjadi karena penentuan masuk ke sekolah adalah berdasarkan jarak rumah dengan sekolah.

Maka ada oknum orang tua siswa yang mengakalinya dengan  pemalsuan domisili. Mereka meminta tolong kepada orang yang rumahnya di sekitar sekolah yang notabene favorit untuk mendapat surat keterangan domisili dengan mengaku sebagai keluarga.

Hal ini terjadi di beberapa daerah yang terbukti setelah diadakan sidak oleh kepala dinas pendidikan bahwasannya telah terjadi pemalsuan domisili.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar