Sabtu, 06 Agustus 2011

Nyonya Google Vs Nona Facebook Plus Minus

| Sabtu, 06 Agustus 2011
Kalau si nyonya tua Google adu otot dengan nona muda bau kencur, siapa yang bakal menang? Nyonya tua dengan segudang pengalaman, atau nona muda dengan kecantikan dan fleksibelitasnya? Menarik untuk diperbicangkan.

Terjadi perbincangan hangat antara saya dan Pak Hery, salah seorang guru di SMP Negeri Sukorambi pagi tadi. Perbincangan ringan seputar internet terutama booming Facebook dan kehebatan Google.

facebook vs google
Facebook masih dikatakan anak bawang. Jejaring sosial ini belum genap satu dasawarsa. Namun gaungnya cukup sukses membenamkan pesaing-pesaingnya. Bahkan di situs Alexa.com, sebuah situs yang memeringkat situs-situs dunia, Facebook tepat berada diurutan kedua setelah Google. Maka tak heran jika Facebook patut diperhitungkan keberadaannya di dunia maya.

Beda dengan Google. Sudah puluhan tahun mesin pencari ini eksis di dunia maya. Pamornya tak pernah redup, bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Walau sebagian pengamat dunia internet mengatakan suatu saat Google akan kalah oleh Facebook.

Kami berdua iseng membanding-bandingkan antara Facebook dengan Google. Tentu saja sebenarnya keduanya tak bisa dibandingkan karena beda visi dan misi. Facebook berorientasi sebagai jejaring sosial yang menghubungkan orang-orang di belahan dunia. Dedangkan Google cenderung sebagai mesin pencari yang mempunyai misi memberikan informasi apa saja yang dibutuhkan penggunanya.

Secara kasar, Facebook lebih diibaratkan alat komunikasi dunia maya. Mempertemukan teman jauh atau orang yang belum kenal satu sama lain. 

Seiring perkembangannya Facebook mulai berubah menjadi ajang yang terbuka. Terbuka dalam artian, di Facebook kita mudah mendapat informasi tentang orang lain, melihat gaya foto mereka yang narsis,  dan mengetahui isi kepala mereka melalui status yang muncul setiap saat.

Sebagai jejaring sosial dan pertemanan dunia maya, tentu saja Facebook sangat mengasikkan.  Ada orang yang lupa waktu ber-facebook ria, cenderung melototin hape dan mulai melupakan interaksi dunia nyata. 

Dimanakah letak hubungan emosional jika kita selalu terbiasa berbicara lewat untaian kata? Ini bisa dilihat dari sekelompok anak muda yang berkumpul, justru asyik dengan hape masing-masing. Tak ada obrolan dari mulut mereka. Hanya kadang cekikikan sendiri membaca komen dari temannya lewat facebook.

Pak Hery menilai kalau sebenarnya orang Facebookan tuh hanya basa-basi saja. Hanya gila komen dan mengumbar status supaya diperhatikan oleh orang lain. Setelah itu apa? Mungkin bosan. Bahkan bisa jadi Facebook akan bernasib serupa dengan Friendster yang booming diawal tahun 2000. Setelah itu dilupakan orang karena ada mainan baru yang lebih mengasyikkan.

Kalau Google bagaimana? Kehebatan mesin pencari ini tidak usah ditanya lagi. Inovasi luar biasa dan tanpa akhir membuat mesin ini tetap eksis walau ribuan mesin pencari bermunculan.

Contoh sederhana. Sekitar dua tahun yang lalu, saya ditanya oleh seorang guru IPS. Dia menanyakan singkatan BMW itu apa ya? Wah saya agak bingung juga menjawabnya. Aha, pikiran saya langsung tertuju ke Google. Pasti ada jawaban disitu. Saya ambil hape, buka google.com lalu ketikkan BMW. Jreeeeng muncul deh singkatannya Bavarian Mobile Work. Bu guru itu bilang, wah hebat ya! Siapa dulu dong gurunya, Mbah Google hehehe...

Ada beberapa hal yang bisa kita dapat dari google. Mencari singkatan, menerjemahkan bahasa, mencari resep masakan, soal-soal latihan, quiz online, software gratis, ebook gratis, email gratis bahkan membuat situs gratis via blogger, dan chatting di google buzz. Semua itu bisa kamu dapatkan dengan hanya mengetikkan kata di kotak sederhana di halaman muka google.com. Kemudian klik search. Beberapa detik kemudian terpampang apa yang kamu mau.

Lalu saya dan Pak Hery menarik kesimpulan, kalau pengen seneng-seneng aja, hura-hura, ketawa-ketiwi, maenlah di Facebook. Puaskan bermaen dengan teman dunia maya disitu. 

Kalau pengen otak jalan dan dipenuhi dengan pengetahuan, maen aja di google. Memperkaya pengetahuan dan mencari yang tidak tahu, hanya ada di google. Sorry bagi pecinta mesin pencari yang lain semisal ask.com, yahoo.com, baidu.com. Tidak bermaksud mengecilkan mesin pencari itu, namun ini sudah menjadi jargon dunia kalau "Think a Word Think Google." (fadlieha)

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar