Tantangan Guru Menghadapi Generasi Milenial

Generasi milenial adalah anak yang lahir di atas tahun 2000. Tentu saja generasi ini jauh berbeda dengan generasi sebelumnya.

Apa saja bedanya?

Generasi milineal ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan perangkat elektronik. Perangkat elektronik booming memasuki tahun 2000 ke atas dan kini begitu populer. Mereka tak bisa lepas dengan barang yang satu ini.

Kalau kita mau meneliti, bisa lebih 12 jam generasi ini menghabiskan waktunya bermain gadget seperti handphone, tab, maupun laptop.

Jarang dijumpai mereka bermain bersama teman. Permainan seperti gobak sodor, kasti, maupun petak umpet sudah jauh ditinggalkan. Mereka lebih suka bermain Hago, Mobile Legend, dan Dota.

Bahkan jarang ada anak nongkrong berbicara dan bercanda dengan teman. Yang ada sibuk menunduk berselancar di dumay. Lebih suka cengengesan dengan teman dumay baik via WA, IG, maupun FB.

Mereka juga mudah mendapatkan informasi melalui media internet. Apa yang tidak mereka ketahui bisa langsung cari melalui mesin pencari seperti google.

Lalu apa tantangan guru menghadapi generasi milenial ini?

Tantangan guru yang paling utama adalah menyesuaikan dengan pola generasi saat ini. Karena akan sulit menghentikan gaya hidup ini.

Kebiasaan penggunaan elektronik sebaiknya diberikan wadah. Pembelajaran berbasis TIK bisa lebih ditingkatkan.

Guru juga harus peka perkembangan teknologi yang mulai mengarah pada gaya digital. Pembelajaran tidak melulu dengan metode tradisional, tapi harus mulai disisipkan melalui aplikasi online. Misalnya dengan membuat game pelajaran yang diampu. Tentu saja menarik minat siswa.

Untuk mencegah mereka hanya sibuk berceloteh di WA, IG, dan FB bisa diarahkan dengan pembuatan kelompok belajar online dimana guru juga masuk ke dalam grup menjadi mentor online.

Demikian sebagian kecil tantangan guru dalam menghadapi generasi milenial. Semoga para guru bisa menemukan solusi jitu.

Selamat hari guru