Kamis, 17 Oktober 2019

Cerita Fantasi Tarzan Penguasa Rimba

| Kamis, 17 Oktober 2019

Cerita fantasi ini merupakan buah karya dari MUHAMMAD ERIK SYIFAUL QULUB siswa Kelas 7G SMPN 9 Jember.

Tarzan Penguasa Rimba

Pada suatu hari melintaslah sebuah pesawat kecil di atas hutan Amazon. Pesawat itu mengangkut 3 penumpang. Mereka adalah seorang ibu, bayi laki-laki dan seorang pilot dibalik kemudi.

Langit yang mulanya cerah pelahan-pelahan mendung. Semakin lama semakin pekat. Diikuti suara petir menyambar. Lalu hujan mulai turun. Badai datang tanpa permisi menerjang apa saja yang ada di hadapannya.

Pesawat terbang yang ditumpangi 3 orang itu berusaha melawan badai. Namun nahas, dia tidak mampu. Pesawat itupun jatuh ke rerimbunan hutan.

Beberapa jam berlalu. Badai sudah reda. Di tengah hutan belantara Amazon terlihat onggokan pesawat yang terbelah dua.

Di dalamnya terlihat 2 orang tak bergerak. Mereka meninggal karena kecelakaan itu.

Namun, terdengar suara tangis memecah keheningan. Suara bayi kecil berasal dari pesawat rusak itu.

Suara tangis yang begitu menyayat itu mengundang segerombolan Gorila datang mendekat.

Salah satu Gorila yang nampaknya menjadi ketua rombongan masuk ke dalam pesawat. Dia memeriksa bagian dalam pesawat dengan seksama.

Tatapannya menjadi iba melihat ada bayi mungil menangis dalam gendongan ibunya.

Dengan hati-hati diraihnya bayi itu. Diamatinya kalung bertuliskan "TARZAN" di leher bayi itu. Dibelainya bayi itu seakan ia membelai anak-anaknya.

Sejurus kemudian Gorila dan gerombolannya pergi. Mereka membawa bayi itu ke sarangnya.

Bertahun lamanya Gorila merawat bayi kecil. Hingga sekarang sudah dewasa dan menjadi penguasa rimba.

Dia bisa bergelantungan dan melompat dari pohon ke pohon layaknya gorila. Dia bisa berlari secepat singa. Bahkan dia mampu berkelahi melawan seekor macan.

Suatu hari Tarzan sedang duduk mengamati lingkungan sekitarnya. Perasaannya mengatakan akan ada sesuatu yang datang hari itu.

Benar dugaannya. Tidak lama kemudian terdengar suara gadis minta tolong dari kejauhan.

Tanpa pikir panjang Tarzan melompat lalu bergelayutan di pepohonan mendatangi suara itu.

Disana di sebuah sudut, terlihat ada gadis sedang ketakutan. Di sekelilingnya ada 3 serigala siap menerkamnya.

Tarzan melompat menerjang kawanan serigala itu. Serigala itu meraung ketika pukulan pemuda itu mengenai kepala dan tubuhnya.

Seekor lainnya mencoba menyerang Tarzan. Namun tak kalah sigap Tarzan menyarangkan tendangannya.

Serigala itu akhirnya lari ketakutan.

"Terima kasih," kata gadis itu.

Tarzan diam saja. Dia tidak paham maksud gadis itu. Dia tidak paham bahasa manusia.

"Oh, kamu siapa?" gadis itu kembali bertanya. "Namaku Fiona."
Gadis bernama Fiona itu menjulurkan tangannya hendak bersalaman. Tarzan yang terlihat bingung ikut menjulurkan tangannya.

"Kamu tidak bisa bicara?" tanya Fiona.

Akhirnya Fiona mengikuti langkah Tarzan. Mereka menuju kandang tempat Tarzan tinggal dengan Gorila.

Beberapa hari Fiona tinggal bersama Tarzan dan gerombolan Gorila. 

Akhirnya Fiona mulai memahami bahasa-bahasa isyarat mereka. Dia mulai tahu dari mana asal-usul Tarzan hingga berada di tempat itu.

Karena dirasa sudah lama disana, Fiona memutuskan akan kembali ke kota. Dia tawarkan Tarzan untuk ikut dengannya. Dia ingin laki-laki itu kembali ke dunianya, dunia manusia yang lebih beradab.

Tarzan ragu pada awalnya. Namun Gorila yang lama merawatnya sejak kecil mengijinkannya pergi kembali ke kehidupan dia sebenarnya.

Hingga akhirnya Tarzan pun turut pulang ke kota.

Cerita ini disunting dan diolah oleh FADLI EHA sekolahoke.com

SHARE dengan menekan salah satu tombol di bawah ini.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar