Guru IPS dan IPA SMP selama pelaksanaan kurikulum KBK hingga Kurikulum 2013 mengalami kebingungan. Mereka yang lulus dengan gelar sarjana pendidikan dengan program studi berbeda (Ekonomi, Geografi, Sejarah, Fisika, Biologi, Kimia) harus mengajar pelajaran dalam satu rumpun IPS dan satunya lagi dalam rumpun IPA.
Di perguruan tinggi penjurusan IPS dan IPA dibagi menjadi beberapa program studi. IPS dibagi menjadi Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah. IPA dibagi menjadi Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi dan Pendidikan Kimia.
Para calon guru di masing-masing program studi ini diarahkan menjadi guru yang mumpuni dibidangnya. Misalnya mahasiswa Pendidikan Fisika, mereka diharapkan menjadi guru Fisika yang profesional dan kompeten.
Namun, ketika memasuki dunia pendidikan khususnya SMP, situasi berubah. Mereka harus mengajar IPS Terpadu untuk jurusan IPS, dan IPA Terpadu bagi yang mengambil jurusan IPA.
Akhirnya yang terjadi proses pembelajaran setengah hati. Guru yang latar belakangnya adalah Pendidikan Sejarah, dia tampil luar biasa ketika mengajar materi Sejarah, tapi melempem ketika mengajar materi Ekonomi dan Geografi. Begitu pula guru yang berlatar belakang Pendidikan Fisika, bingun ketika harus mengajar materi yang berhubungan dengan Biologi.
Ini sudah terjadi bertahun-tahun. Sampai sekarang tidak pernah ada solusi dari pemerintah. Nasib!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar