Ujian Nasional (UN) sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Sebelumnya pemerintah menamakannya EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional).
Kedua ujian ini hampir sama. Yang berbeda adalah proses kelulusannya. Dalam EBTANAS, sekolah mempunyai kewenangan lulus dan tidaknya siswa. Namun, dalam Ujian Nasional, sekolah hanya mendapat sekian persen hak kelulusan. Jika nilai sekolah bagus, tapi nilai UN jelek, bisa jadi si anak tidak lulus.
Selama lebih dari satu dekade ini ada yang hilang dari ujian soal Bahasa Inggris. Kalau dulu, ada beberapa soal yang membahas tentang grammar.
Contoh soal grammar:
He ...... in the office every day.
A. work B. works C. workes D. worked
Soal di atas adalah contoh soal grammar sebelum UN datang. Siswa diminta memahami tata bahasa Inggris. Dan semua termaktub dalam kurikulum
Memasuki UN, ujian grammar seperti dibumi hanguskan. Ini sesuai dengan amanat kurikulum baru yang menitikberatkan kepada kemampuan berbahasa.
Siswa dihadapkan kepada bacaan atau teks-teks panjang untuk diketahui isinya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Tidak ditemui lagi soal present tense, past tense, perfect tense, penggunaan not only but also, comparative degrees, comparative degrees dan lainnya.
Sekarang siswa menemui beberapa jenis teks. Di bawahnya ada beberapa pertanyaan tentang isi bacaan. Bahkan ada pertanyaan pemahaman seperti "What is the text about?"
Lalu kemana grammar? Grammar adalah sebagian komponen yang digunakan untuk mencapai suatu skills. Soal grammar terintegrasi kedalam bacaan. Tidak lagi dipilah satu persatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar