Jumat, 17 Februari 2012

Ciri-ciri Pembelajaran Teacher Center

| Jumat, 17 Februari 2012
Pembelajaran Teacher Center adalah proses pembelajaran dimana guru menjadi pusat pembelajaran. Peserta didik hanya menjadi objek pembelajaran. Seperti apa contohnya?

Pak Sukarta adalah guru Bahasa Inggris. Suatu hari ia berencana mengajar topik tentang kegiatan sehari hari. Materi kebahasan yang akan dibahas tentang Present Tense.

Pak Sukarta memulai pembelajaran dengan melakukan ceramah. Fungsi Present Tense ia kupas habis. "Present tense adalah bentuk waktu dalam Bahasa Inggris yang digunakan menyampaikan kegiatan sehari-hari. Do you understand?"

"Yes, understand," jawab anak-anak serentak.

"Contohnya adalah seperti ini," Pak Sukarta menulis di papan tulis. "I take a bath in the morning."

"I adalah subjek. Take a bath adalah predikat atau kata kerja bentuk pertama. In the morning adalah pelengkap. Do you understand."

"Yes, understand," anak-anak menjawab bersahutan.

"Siapa yang bisa membuat satu kalimat seperti yang Bapak buat?" kata Pak Sukarta.

Anak-anak diam. Mereka hanya saling tolah toleh.

"Coba Doni, kamu maju dan buat seperti saya," Kata Pak Sukarta kepada Doni yang duduk di bagian belakang.

Doni maju ke depan dengan perasaan takut. Beberapa menit ia bengong di depan papan tulis.

"Ayo Doni tulis!" suara Pak Sukarta membuat Doni kaget. Ia pun menulis. "I take a eat in the morning."

"Wah, masih salah Doni. Ada yang bisa membetulkan?" Kata Pak Sukarta. Kelas menjadi sunyi. Maklum Pak Sukarta terkenal killer dalam pelajaran Bahasa Inggris.

"Yang betul adalah I eat in the morning. Do you understand?" Kata Pak Sukarta sambil menghapus tulisan Doni dan menggantinya dengan tulisannya sendiri. "Sekarang buat 10 kalimat present tense menceritakan kegiatan sehari-hari, lalu kumpulkan."

Cerita di atas adalah sekelumit tentang pembelajaran Teacher Center. Siswa menjadi objek untuk melakukan apa yang guru mau. Mereka tidak punya kesempatan untuk mengekspresikan apa yang mereka mau. Mereka juga tidak punya kesempatan menyampaikan apa yang mereka pikirkan tanpa takut berbuat salah.

Apakah ini salah? Mari kita pikirkan dan diskusikan.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar