Minggu, 18 November 2012

Cerita Humor Mengapa Kucing Takut Air

| Minggu, 18 November 2012
Cerita humor ini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada sangkut pautnya dengan keadaan sebenarnya.

Dahulu kala saat nenek moyangnya bangsa binatang masih hidup, mereka mendapat pelajaran dari Tuhan. Pelajaran diberikan satu persatu supaya para nenek moyang binatang itu pandai menerapkannya.

Suatu hari, dipanggillah nenek moyang para binatang untuk mendapatkan ilmu mandi. Yang pertama dipanggil adalah gajah. Gajah datang lalu belajar mandi. Dia masuk ke dalam kolam raksasa. Saking senangnya mandi, gajah maen air dengan belalainya. Berikutnya giliran anjing. Anjing mandi dengan senang sambil mengibas ngibaskan bulunya.

Saat giliran kucing dipanggil ternyata nenek moyang kucing sedang absen. Menurut informasi, nenek moyang kucing masih sibuk mempelajari cara makan yang diberikan hari sebelumnya. Kucing saat itu sedang sibuk menggerogoti tulang ikan. Setelah habis tulang satu ia sibuk dengan tulang lainnya.

Akhirnya Tuhan memanggil binatang yang lain. Diputuskan kucing mendapat giliran mandi paling akhir karena telah alpa pelajaran.

Kucing datang ketika giliran kodok mandi. Dia melihat kodok melompat-lompat di dalam air yang sudah keruh. Tak berapa lama kodokpun selesai.

"Kamu kemana saja, Kucing?" tanya Tuhan.

"Saya belajar makan," jawab kucing.

"Makan saja kerjaanmu, sana cepat minum dan mandi," Tuhan memerintah.

Kucing mendekat ke dalam air. Air sangat kotor. Maklum seluruh hewan sudah mandi di dalamnya. Airnyapun jadi mirip air comberan. Kucing melihat air dengan muka jijik. Di dekatinya air lalu mencicipi airnya dengan lidahnya

"Iiiih, jijai ahhh" kata kucing. Dia tak ingin mandi. Tapi ia takut dimarahi Tuhan dan diusir dari surga. Akhirnya ia punya akal. Dijilatnya bagian tubuhnya sampai basah. Mulai dari punggung hingga tangan dan kakinya. Setelah kelihatan seperti habis mandi ia menghadap Tuhan.

"Sudah selesai, Kucing?" tanya Tuhan.

"Sudah beres!" kata kucing sambil ngeloyor pergi. Mulai saat itu, kucing tidak pernah mandi hingga turun temurun ke anak cucunya.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar