Artikel ini adalah ulasan aktivitas 6 dari modul 1 topik 1 yang berisi pemaparan tentang metode asesmen pembelajaran.
Pemaparan tentang metode asesmen pembelajaran ini disampaikan dalam sebuah video singkat. Isinya sebagai berikut.
Video diawali sebuah narasi dua siswa yang dilakukan tes dengan hasil berbeda. Dimana siswa A lebih tinggi nilainya daripada siswa B. Namun manakala diminta membuat sebuah produk siswa B lebih terampil daripada siswa A.
Asesmen harus dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan dan menentukan langkah selanjutnya.
Guru menentukan asesmen tidak hanya pada hasil saja namun juga pada proses pembelajaran.
Ada tiga pendekatan asesmen yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan yakni asesmen diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif.
Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik dilaksanakan diawal pembelajaran atau memasuki topik baru untuk mengetahui kapasitas murid di kelas.
Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilaksanakan pada saat proses pembelajaran. Asesmen formatif lebih terintegrasi dengan pembelajaran yang lebih mampu melibatkan dan melihat kemampuan murid secara lebih mendalam. Misalnya melalui penilaian diri, penilaian antar teman dan refleksi meta kognitif.
Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif dilaksanakan di akhir suatu pembelajaran sebagai konfirmasi ketercapaian hasil belajar.
Dalam pelaksanaan asesmen diagnostik, formatif dan sumatif, guru bisa menggunakan teknik asesmen yang umum, yaitu teknik asesmen observasi, performa dan tes tulis/lisan.
Teknik Asesmen Observasi
Guru menggunakan teknik ini dengan cara mengamati murid secara berkala dalam kurun waktu tertentu baik secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam kegiatan harian/tugas rutin.
Teknik Asesmen Performa
Guru menggunakan teknik ini dengan memberi kebebasan kepada murid untuk menunjukkan kemampuan dengan praktik, produk, portofolio, maupun projek.
Teknik Tes Tertulis/Lisan
Guru menggunakan teknik ini untuk menguji pengetahuan dan level pemahaman murid.
Untuk melakukan asesmen diperlukan instrumen seperti instrumen rubrik, instrumen ceklis, instrumen catatan anekdotal, dan instrumen lembar pengamatan.
Instrumen rubrik
Sebuah panduan yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian murid dengan menggunakan kriteria dan skor tertentu.
Instrumen ceklis
Berupa daftar informasi, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju.
Instrumen catatan anekdotal
Catatan singkat hasil observasi pada murid. Catatan difokuskan pada performa dan perilaku murid yang penting disertai dengan latar belakang kejadian dan hasil analisis dari observasi yang dilakukan.
Instrumen Lembar Pengamatan
Berisi catatan perkembangan kompetensi murid dalam sebuah mata pelajaran tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar