Akhirnya apa yang saya khawatirkan terjadi. Memasuki bulan Juli 2021 saya mengalami infeksi virus corona. Virus yang merajalela selama kurang lebih 2 tahun ini di seluruh dunia masuk dan menjangkiti tubuh saya.
Darimana saya mengidap penyakit ini? Usut punya usut ternyata sehari sebelum kejadian istri saya dinas luar kota dan kontak dengan penderita.
Malamnya saya begadang nonton semifinal Piala Eropa sampai pagi. Paginya tidur bangun jam 9 pagi. Namun ada perasaan gak enak. Badan mulai panas dan demam. Seharian pusing. Sore tidur lagi, malam harinya panas seluruh badan.
Kondisi istri saya sedang panas dengan tenggorokan sakit. Tapi kami tidak menyangka kalau itu adalah gejala covid-19.
Hari senin hari kedua saya mengalami sakit kepala hebat. Pusing tujuh keliling. Hidung tersumbat. Saya pikir itu flu biasa makanya saya hanya minum Mixagrip.
Istri saya pulang dari kantor dalam kondisi demam sampai hari keempat. Tepatnya hari kamis dilakukan swab dan dinyatakan positif corona.
Saya dan anak-anak di swab pada hari Jumat atau hari kelima setelah gejala dan dinyatakan positif covid-19.
Kondisi badan panas dan sekarang disertai batuk-batuk. Tenggorokan rasanya gatal luar biasa. Hingga hari sabtu saya sakit kepala luar biasa. Malas bangun dari tempat tidur.
Atas rahmat Allah SWT dan minum obat-obatan yang dikirim rumah sakit Paru Jember, Senin semua gejala sudah hilang. Hingga saat ini kondisi sudah luar biasa. Begitu pula seluruh keluarga sudah tidak nampak gejala sama sekali.
Kami menunggu swab 10 hari setelah swab pertama untuk meyakinkan kalau virus corona sudah tidak ada di tubuh kami lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar