![]() |
Mahasiswa ngopi di warkop/dok. sekolahoke.com |
Kota Jember menjadi ramai karena keberadaan kampus ini. Lihat saja saat liburan tiba, kota Jember menjadi mati tak berpenghuni.
Kedatangan para pelajar yang menimba ilmu di Jember memberi berkah tersendiri bagi warga asli kota Jember. Warga memanfaatkan keberadaan para pendatang ini untuk mendapatkan hasil dari bisnis kecil-kecilan.
Salah satu bisnis sederhana yang menjadi andalan warga sekitar kampus Unej adalah warung kopi. Warung kopi sederhana lengkap dengan camilan cukup laris dan lumayan menghasilkan.
Kalau diperhatikan di sepanjang jalan Kalimantan, Jawa dan Karimata, banyak terdapat warung-warung kecil yang menjual berbagai macam kudapan. Warung-warung ini tak pernah sepi pengunjung. Bahkan hingga subuh menjelang, warung tetap ramai oleh para mahasiswa.
Sayangnya, ada kelemahan yang perlu diperbaiki. Warung-warung ini belum memperhatikan tata ruang dan keindahan. Warung-warung yang ada rata-rata mengambil trotoar sebagai lahan. Sehingga sangat mengganggu pejalan kaki.
Selain itu, kebersihan nampaknya harus menjadi perhatian serius. Terlihat beberapa warung yang tidak menutup makanan yang tersaji. Akibatnya debu dengan mudah hinggap disana.
Kelemahan ini nampaknya tak mempengaruhi para pengunjung. Mereka tetap saja ramai dan menikmati waktu di warung kopi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar