Minggu, 27 November 2011

Apakah Menguasai Bahasa Inggris Menjamin Masa Depan Kita?

| Minggu, 27 November 2011
Apakah mempunyai kemampuan skill Bahasa Inggris bisa menjamin masa depan kita? Pertanyaan ini adalah sebuah topik yang diangkat dalam sebuah kajian di HMI Komisariat Sastra Universitas Jember beberapa tahun yang lalu.

Topik ini menarik untuk dibicarakan bagi para muda yang ingin tahu seberapa jauh kemampuan berbahasa Inggris menjamin kesuksesan di masa depan. Kesuksesan itu kita persempit mendapat pekerjaan yang layak sesuai kualifikasi pendidikan terakhir.

Diskusi akhirnya pecah menjadi dua kubu. Kubu pertama berpendapat menguasai Bahasa Inggris sangat menjamin sukses untuk masa depan, sedangkan kubu kedua menyatakan tidak ada jaminan.

Kubu pertama mengatakan bahwa menguasai Bahasa Inggris adalah kunci kesuksesan masa depan. Mereka berargumen bahwa Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas. Di era ini, orang yang mempunyai soft skill komunikasi Bahasa Inggris akan memperoleh untung. Dia akan diterima cepat untuk bekerja. Bahkan kemungkinan mereka akan bisa bekerja di perusahaan asing dengan gaji mentereng.

Mereka menyebutkan bidang-bidang pekerjaan semisal Duta Besar, Diplomat, bahkan Presiden adalah pekerjaan yang menuntut kemampuan berbahasa Inggris.

Kubu kedua justru pesimis. Mereka tidak yakin menguasai Bahasa Inggris adalah jaminan masa depan menjadi orang sukses. Menurut kelompok ini, orang yang menguasai Bahasa Inggris hanyalah bagian kecil dari hal yang dicari orang di dunia kerja masa depan. Menguasai Bahasa Inggris tanpa dibarengi dengan kecakapan lain semisal kemampuan adaptasi, public speaking, dan penguasaan teknologi informasi, akan sia-sia saja.

Lebih jauh, kelompok kontra ini menyebutkan seseorang yang mati-matian menguasai Bahasa Inggris kemudian tak menemukan lapangan kerja sesuai kemampuaan bahasanya itu, dipastikan tak akan dapat apa-apa.

Mereka menegaskan bahwa Bahasa Inggris hanyalah alat komunikasi saja. Bukan penentu keberhasilan dan kesuksesan di masa depan.

Dari pendapat pro dan kontra mengenai jaminan masa depan bagi orang yang menguasai Bahasa Inggris di atas, kita bisa ambil jalan tengah.

Kenali pekerjaan apa yang akan kita dapat sesuai kualifikasi perkualiahan. Jika menurut kita pekerjaan itu membutuhkan komunikasi Bahasa Inggris, maka tentu saja kita harus menguasainya.

Masuk jurusan ilmu politik, ekonomi, hukum, adalah langkah awal untuk bekerja. Ketiga jurusan ini paling tidak akan berhadapan dengan kemampuan verbal. Kemampuan verbal tentu saja skill berbahasa termasuk Bahasa Inggris.

Namun, kemampuan berbahasa Inggris saja tidak cukup kalau tidak diimbangi dengan kecakapan yang lain seperti kemampuan berinteraksi, manajerial, sosial. 

Jika dirasa pekerjaan masa depan tak akan berhubungan dengan Bahasa Inggris, ya apa boleh buat, tidak menguasai juga tidak apa-apalah. Cukup tahu saja.

Tapi, perlu diingat. Jaman kan terus berubah. Di tahun 90-an mana ada orang berpikir bisa ngobrol di telpon tanpa kabel. Mana ada orang mengira bisa melihat jarak jauh via web cam kan? Nah, siapa yang bakal bisa menebak masa depan? Tidak ada. 

Jadi, menguasai Bahasa Inggris untuk bekal masa depan, itu perlu.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar