Senin, 18 November 2019

Apa Saja yang Membuat Guru Jadi Capek?

| Senin, 18 November 2019
Saya sudah menjadi guru sejak tahun 2005. Sudah banyak makan asam garam. Pahitnya mengajar dan manisnya pun sudah saya kecap berulang-ulang.

Ada yang nanya apakah capek jadi guru? Saya jawab gak capek sih. Kan gak seharian di sekolah. Paling lama jam 2 siang sudah pulang. Bisa tidur habis itu. Nunggu gaji bulanan.

Kalau batin sih iya. Kadang capek. Kalau mau dibuat daftar apa saja yang bikin capek tentu banyak.

Jadi guru itu capek. Karena harus mengajar sekian puluh siswa dalam sehari. Karakternya macam-macam. Ada yang penurut ada pula yang pembangkang. Ada yang rajin namun tak sedikit yang pemalas.

Menghadapi siswa yang penurut sih enak. Disuruh kerjakan tugas pasti selesai. Disuruh diam di kelas tidak akan kemana-mana.

Beda dengan yang pembangkang. Sudah pembangkang gak pintar pula. Kasarnya bodoh hehehe...

Anak pembangkang ini biasanya banyak tingkahnya. Usil di kelas. Banyak omong. Diminta mengerjakan tugas gak bakal dikerjakan.

Akhirnya guru jadi marah. Mengeluarkan energi berlimpah. Kalau gak marah jadinya tertekan. Gerundel. Gerundel pada diri sendiri maupun kepada guru lain.

Jadi guru itu capek karena harus menyelesaikan administrasi. Administrasi guru seperti perangkat, RPP hingga daftar nilai menuntut energi tambahan.

Walaupun banyak guru instan yang hanya copas perangkat atau hanya mengganti tahun perangkat, tapi itu kan butuh energi juga. Buka laptop. Meneliti yang perlu diubah.

Jadi guru itu capek kalau harus merangkap tugas menjadi wali kelas. Urusan wali kelas bukan hanya raport tapi juga pengelolaan kelas. Mengatasi masalah kelas. Bahkan menghadapi orang tua wali yang kadang ngeyel gak selesai-selesai masalahnya.

Saya kira itu saja share pengalaman saya menjadi guru hingga merasa capek. Mungkin ini juga dirasakan oleh teman guru yang lainnya.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar