Setelah guru melakukan evaluasi pembelajaran selanjutnya dilakukan analisis ulangan harian. Dari analisis tersebut, ditemukan anak yang yang tuntas dan tidak tuntas. Anak dikatakan tuntas jika memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Yang tidak tuntas jika berada di bawah KKM.
Siswa yang tidak tuntas kemudian diberi pembelajaran remedial. Sedangkan siswa yang tuntas mendapatkan pelajaran pengayaan.
Mengenai maksud dan cara pembelajaran remidi telah dibahas dipostingan sebelumnya disini. Kali ini kita akan membahas apa maksud dari pelajaran pengayaan dan bagaimana cara melakukannya.
Pelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang mendapat nilai KKM ke atas. Misalnya KKM 75, ada siswa mendapat nilai 79, maka siswa tersebut mendapat materi pengayaan.
Bagaimana proses pelajaran pengayaan dalam kelas?
Jika memungkinkan, bisa dilakukan pembagian kelas. Siswa yang mendapat pembelajaran remidi disendirikan dan yang mendapat pengayaan disendirikan.
Siswa yang mendapat remidial diberi pembelajaran pengulangan, sedangkan yang tuntas diberi pembelajaran pengayaan dari materi yang sudah diajarkan.
Tapi melihat kondisi sekolah yang hanya mempunyai ruangan sedikit dan guru yang terbatas, kemungkinan membagi kelas sangat kecil.
Solusinya, tetap menyatukan kelas. Siswa yang tuntas dan tidak tuntas tetap belajar bersama. Materi adalah campuran dari materi remidial dan materi pengayaan. Bisa dengan model fifty fifty, atau porsi remidial lebih banyak. Ini untuk membantu siswa yang tidak tuntas.
Dengan cara ini, tercapai pembelajaran remidial dan pengayaan. Walaupun tidak ideal, setidaknya, proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan lancar.
Salam hangat,
Fadli Eha
Baca artikel pendidikan lainnya di Kolom Guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar