Mengajar Bahasa Inggris kepada anak kecil tak semudah yang dibayangkan. Kalau salah dikit, mereka menjadi ikut salah bahkan berakibat fatal hingga ke tingkat berikutnya.
Teorinya, anak kecil mudah menyerap bahasa karena pikirannya masih fleksibel. Anak kecil mudah sekali meniru ucapan guru yang mengajarnya.
Namun, ini tidak terjadi pada anak kecil di daerah terpencil pinggiran kota. Hal ini terungkap setelah berbincang dengan rekan guru yang mengajar di sebuah SD di daerah pinggiran kota Jember.
"Saya mengajar kelas 1 SD. Pernah ada kejadian menjengkelkan. Saya membawa beberapa gambar buah-buahan ke dalam kelas sebagai media pembelajaran," kata Pak Irwan.
"What is it? Saya tanyakan kepada siswa. Mereka diam. Entah takut dengan pertanyaan Bahasa Inggrisnya atau karena tidak tahu menjawabnya."
"Saya ulang lagi pertanyaan. Anak-anak mulai ngerundel."
"Akhirnya saya suruh tirukan 'Banana'," lanjut Pak Irwan.
"Itu kan pisang, Pak?" kata seorang anak di bagian belakang.
"Iya ini pisang. Bahasa Inggrisnya BANANA. Saya tulis itu di papan tulis."
"Katanya pisang, kok tulisannya begitu," anak yang lain nyeletuk.
"Iya, ini kan pelajaran Bahasa Inggris," kata Pak Irwan.
Anak-anak mulai ramai. Akhirnya Pak Irwan gebrak meja "Diaaaaaam!"
Seketika kelas sepi.
"Semuanya ikuti saya, This is Banana. This is Mango," kata Pak Irwan.
"Anak-anak ikut saja. Jadi satu jam pelajaran isinya cuma dengarkan dan tirukan. Mau nulis, sudah pasti tambah berat buat mereka. Masalahnya mereka masih dalam taraf belajar menulis. Kalau dicekoki tulisan Bahasa Inggris, bisa amburadul kayaknya. Ada solusi?" ujar Pak Irwan.
Saya hanya tersenyum saja. "Walau saya tidak pernah pengalaman mengajar SD, saya bisa memberi solusi."
"Anak-anak ikut saja. Jadi satu jam pelajaran isinya cuma dengarkan dan tirukan. Mau nulis, sudah pasti tambah berat buat mereka. Masalahnya mereka masih dalam taraf belajar menulis. Kalau dicekoki tulisan Bahasa Inggris, bisa amburadul kayaknya. Ada solusi?" ujar Pak Irwan.
Saya hanya tersenyum saja. "Walau saya tidak pernah pengalaman mengajar SD, saya bisa memberi solusi."
"Apa itu?", tanya Pak Irwan tak sabar.
"Sabar, sabar, sabar, dan lanjutkan tugas mencerdaskan anak bangsa hehehehehe..."
"Kalau gitu sama aja dooong," ujar Pak Irwan kecewa.
Ada yang mau sharing pengalaman? Silahkan di kolom komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar