Kamis, 10 November 2011

Apa Saja Peran Guru Dalam Mencerdaskan Bangsa?

| Kamis, 10 November 2011
Apakah guru ikut berperan dalam mencerdaskan bangsa? Sebuah pertanyaan yang bisa dijawab dengan mudah. Jawabnya adalah "Iya". 

Apa buktinya guru mempunyai peran dalam mencerdaskan bangsa? Nah, ini yang sulit untuk dijawab. Perlu pembahasan mendalam untuk menunjukkan bukti bahwa guru mempunyai peran dalam mencerdaskan bangsa. 

Apakah dengan mengatakan banyak dokter di Indonesia karena jasa guru atau banyak insinyur yang lahir dari sekolah-sekolah karena gemblengan para guru, cukup kuat sebagai bukti bahwa guru mempunyai peran dalam mencerdaskan bangsa?. Itu cara termudah menyampaikan bukti. Namun, harus dirunut alasan-alasan sehingga lahir generasi cerdas yang konon katanya adalah hasil didikan guru waktu di sekolah.

Berikut ini ada 8 peran guru di sekolah yang bisa dikatakan sebagai dasar-dasar pembentukan karakter siswa. 8 peran guru ini, jika dilaksanakan dengan baik dan benar, niscaya, kecerdasan intelektual dan emosional siswa akan terbentuk. Apa saja peran guru itu?

1. Guru berperan sebagai Perencana (Planner).

Perencanaan adalah tahap awal untuk melakukan tindakan. Dalam proses pembelajaran, guru diwajibkan membuat perencanaan. Dengan perencanaan pembelajaran, guru mengetahui kompetensi apa yang akan siswa dapat dalam pembelajaran yang akan datang. 

Perencanaan bisa melihat detil proses pembelajaran yang akan disampaikan. Dengan mengetahui detil sebelum proses pembelajaran di mulai, guru bisa memprediksi kesulitan-kesulitan siswa. Prediksi ini menjadikan guru siap untuk memberi pemecahan masalah jika diperlukan.

2. Guru berperan sebagai Pemberi Informasi (Informer).

Bagi peserta didik, guru laksana buku. Mereka terkadang menganggap guru adalah orang yang serba tahu. Dari sinilah proses transformasi terjadi. Guru memberi informasi apa yang tidak diketahui oleh siswa.

Sebagai informer, guru diwajibkan tahu banyak. Peka dengan informasi baru. Guru juga wajib mempertinggi khasanah ilmu pengetahuan yang ia ampu. Dengan begitu, tatkala siswa memerlukan informasi tertentu tentang materi, ia bisa memberikan informasi yang akurat.

3. Guru berperan sebagai Pengatur (Manager).

Guru adalah seorang manager di kelas selama proses pembelajaran. Sebagai manager, tugas guru adalah mengatur jalannya pembelajaran supaya tertib dan terarah. 

Apa saja yang harus diatur guru di dalam kelas? Guru mengatur pembagian kelompok yang dibuat heterogen. Dengan pengaturan yang tepat, siswa menjadi lebih mudah berinteraksi satu sama lain. 

Pengaturan kelompok sangat bermanfaat membangun kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan emosional terlihat dari dinamika kerja kelompok. Siswa menjadi terbiasa bersosialisasi dengan orang lain.

4. Guru berperan sebagai Pemerhati (Monitor).


Guru adalah pemerhati peserta didik. Guru bertugas mengamati aktivitas yang dilakukan siswa di dalam kelas. Dengan melakukan pengamatan guru menjadi tahu perkembangan peserta didik.

Yang bisa dilakukan guru sebagai pemerhati adalah dengan membuat catatan kecil siswa yang mencapai kemajuan pembelajaran. Guru juga membuat catatan siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman.

Dengan cara tersebut, guru bisa memberikan bantuan dan motivasi terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. Catatan kecil selama monitoring bisa membantu siswa mengenali kelebihan dan kekurangan diri mereka setelah disampaikan oleh guru.

5. Guru berperan sebagai Penggerak (Involver). 

Layaknya sepeda motor, dia bisa bergerak jika ada bensin. Begitu pula kegiatan belajar mengajar. Guru adalah bensin yang sanggup menggerakkan pembelajaran.

Sebagai penggerak, guru mempunyai tugas menjadikan siswa sebagai subjek pembelajaran. Dia mengatur sedemikian rupa sehingga para peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

Guru menyediakan media belajar untuk digunakan siswa mencapai satu kompetensi. Dengan media ini, siswa lebih mandiri. Disinilah peran guru sebagai penggerak. Guru menciptakan kondisi sehingga peserta didik mampu bergerak mandiri tanpa banyak dituntun. Dengan begini, potensi siswa lebih terasah dan lebih cerdas menyelesaikan permasalahan.

6. Guru berperan sebagai orang tua/teman (parent/friend).


Guru menjadi orang tua sekaligus teman bagi siswa mereka. Guru menjadi tempat mencurahkan rasa cemas, luapan kegembiraan, juga menjadi tempat mencari solusi terhadap permasalahan siswa.

Disinilah peran guru dalam meningkatkan kecerdasan sisi emosional peserta didik. Siswa dengan emosi yang cenderung labil, akan mampu diatasi dengan pendekatan sebagai orang tua dan teman.

Sebagai orang tua, guru bisa membantu memberi rasa aman dari kecemasan mereka. Memberi nasehat yang diperlukan siswa.

Sedangkan sebagai teman, guru bisa membantu memberi solusi permasalahan. Misalnya, masalah percintaan. Siswa lebih suka berbicara dengan teman daripada dengan orang tua.

Guru bisa menjadi teman jika ada hubungan emosional yang baik dengan siswa. Hubungan yang baik ini tak serta merta didapat. Namun, ada proses. Misalnya, bijak di kelas, tidak memihak siswa tertentu, dan tidak bermuka masam.

7. Guru berperan sebagai Pendiagnosa (Diagnostician).

Guru berperan seperti dokter. Ia bertugas mendiagnosa penyakit apa yang biasanya menjangkiti peserta didik. Penyakit itu seperti, tidak berani bicara, ragu-ragu, ketergantungan, dan malas.

Sebagai dokter di sekolah, seorang guru dituntut untuk bisa menemukan penyakit siswa dan menyembuhkannya. Caranya bisa dengan melakukan penugasan yang lebih intensif. Misalnya, untuk melatih siswa supaya tampil berani dan percaya diri, diadakan lomba pidato dalam kelompok, kemudian berangsur-angsur menjadi lomba pidato dalam kelas. Menghilangkan sifat malas dengan cara menggambar pohon malas. Pohon malas adalah sebuah gambar sebuah pohon dimana banyak daun-daun. Setiap daun dituliskan sifat-sifat malas siswa. Mereka diminta jujur untuk menuliskannya. Tulis sebanyak-banyaknya sesuai dengan kemalasan mereka. Setelah selesai, mintalah mereka menuliskan cara menghilangkan kemalasan itu. Lalu, tugaskan mereka untuk melakukannya pelahan-lahan. Jika suatu hari rasa malas mereka sudah hilang, mintalah mereka mencoret tulisan rasa malas di pohon malas. 

8. Guru berperan sebagai Sumber (Resource).

Guru merupakan sumber bagi siswa. Guru menjadi sumber nasehat, inspirasi, bahkan sumber pengetahuan.

Dengan mengetahui bahwa guru adalah sebuah sumber, maka guru wajib tidak sembrono. Lebih banyak belajar supaya tidak menyesatkan peserta didik. Menjadi tauladan sebagai sumber inspirasi bagi siswanya. Bagaimana jika tidak? Caplah ia sebagai guru yang gagal.

Dari uraian di atas, sudah cukup jelas bagaimana peran guru dalam mencerdaskan bangsa. Siswa yang kemudian menjadi dokter, insinyur, dan profesi lainnya adalah sebuah hasil dari proses panjang. Proses yang di dalamnya terdapat campur tangan guru. Semuanya tidak memakai trik sulap, sim salabim. Atau seperti dalam cerita Harry Potter yang semuanya terlihat mudah dengan ayunan tongkat. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Usaha guru dalam proses belajar mengajar adalah langkah awal mencerdaskan anak bangsa ini.

Salam Fadli Eha ~ Sekolahoke.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar