Jumat, 18 November 2011

Anekdot: Kekasih Gelap Itu Biasa, Pernikahan Gelap Baru Luar Biasa

| Jumat, 18 November 2011
Pernahkan anda hadir di sebuah acara resepsi pernikahan? Tentu acaranya meriah. Lampu warna warni menghiasi pelaminan. Disana, duduk mempelai pengantin dengan senyum menunggu malam pertama yang akan segera dinikmati berdua. Ada penyanyi bersuara merdu menghibur para undangan yang hadir dengan dandanan memikat. Bahkan ada yang hampir berjam-jam berdandan habis-habisan. Lalu petttt!, tiba-tiba lampu mati.

Ini terjadi malam tadi. Saya menghadiri pernikahan gelap-gelapan di Aula Zainuri Unmuh Jember. Gelap karena terjadi pemadaman listrik yang tak terduga. 

Gedung yang megah dan mewah menjadi gelap gulita. Rupanya, panitia pernikahan tak memperhitungkan ini. Tidak ada genset atau diesel untuk pesta. Pesta pernikahan yang meriah menjadi pesta pernikahan gelap.

30 menit kemudian lilin mulai dinyalakan. Rupanya, panitia bertindak cepat dengan membeli lilin. Namun, tetap saja tak mampu membuat gedung menjadi terang. Suasana temaram. Wajah para undangan pun nyaris tak kelihatan.

Sebenarnya, pesta pernikahan gelap ini menguntungkan saya. Mengapa? Karena saya tidak ada hubungan apa-apa dengan yang punya hajat. Nama pengantinnya saja saya tidak tahu.

Saya datang ke pesta pernikahan ini atas permintaan bos. Dia tak bisa hadir karena juga sedang melangsungkan acara pernikahan untuk adiknya. Alhasil, sayalah yang diminta mewakili.

Berhubung tak ada yang kenal, saya pun hanya salaman dengan orang di depan pintu. Karena suasana gelap, saya tak melanjutkan ke arah pengantin. Tapi langsung belok ke arah hidangan prasmanan. Toh, gak ada yang tahu hehehehe...

Lampu tetap tidak menyala hingga jam mendekati jam 9. Saya pulang dalam gelap. Lengkap sudah, resepsi gelap, undangannya pun gelap. Entah, apakah pengantinnya juga menghabiskan malam pertamanya dalam gelap malam ini? Hehehe... Kayaknya iya.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar