Sabtu, 17 September 2011

Tips Memilih Jurusan di SMA

| Sabtu, 17 September 2011
Memasuki jenjang pendidikan SMA, siswa diharuskan memilih jurusan. Jurusan yang harus dipilih ada 3 yakni IPA, IPS dan Bahasa. Dengan memilih jurusan tersebut, siswa akan lebih fokus mempelajari ilmu pengetahuan.

Masalahnya, siswa kadang bingung menentukan harus memilih jurusan apa. Bahkan kemudian ada yang ikut-ikutan teman. Karena temannya memilih jurusan IPA, ia pun akhirnya ikut memilih IPA. Lalu di tengah jalan kelimpungan karena di jurusan ini ia tidak enjoy belajar.

Bagaimana kiat memilih jurusan yang pas di SMA. Simak tips berikut ini:

1. Kenali karakteristik masing-masing jurusan.
Mengenali karakteristik dari masing-masing jurusan membantu siswa untuk memilih jurusan yang dipilih. Jurusan IPA, hampir semua pelajaran bermuatan eksakta dan alam. Di dalamnya ada biologi, kimia, fisika, dan matematika yang dipelajari lebih mendalam. Di jurusan IPS lebih menitik beratkan pada ilmu sosial. Di dalamnya ada pelajaran sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan akuntansi dan antropologi. Sedangkan jurusan bahasa menitik beratkan keilmuan bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia mendapatkan porsi lebih banyak daripada jurusan yang lain. Selain itu, jurusan bahasa juga menambah pelajaran bahasa asing lainnya. Biasanya masing-masing sekolah berbeda, ada yang mengajarkan Bahasa Jepang, ada juga yang mengajarkan Bahasa Perancis.

2. Kenali Minat dan Bakat.
Kenali minat dalam diri. Jika berminat pada hal-hal eksakta, pilihlah IPA. Jika berminat pada ilmu sosial seperti politik dan ekonomi, sebaiknya memilih IPS. Namun, jika lebih tertarik pada sastra dan seni, pilihlah jurusan bahasa.

Selain karena minat, memilih jurusan juga karena bakat. Pelajari bakat yang kamu punya. Jika kamu bakat di bidang pengetahuan alam dan matematika, sebaiknya memilih IPA. Jika kamu bakat menjadi orator, suka diskusi politik dan ekonomi, suka ilmu sejarah dunia dan Indonesia, sebaiknya memilih jurusan IPS. Begitu pula jika kamu berbakat di bidang kesusasteraan, misalnya hobi dalam puisi, suka mengarang, membuat essai juga mempunyai kemampuan memahami multi bahasa, jurusan bahasa lebih pas.

3. Mengetahui rencana kuliah.
Tujuan pendidikan SMA adalah mengantarkan peserta didik menuju ke jenjang yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Jadi, jika kamu masuk SMA, itu artinya kamu dipersiapkan untuk bisa melanjutkan ke bangku kuliah.

Jika ingin sukses di bangku kuliah, perlu dipersiapkan sedini mungkin. Merencanakan memilih jurusan saat kuliah kelak, harus sudah ditentukan sejak di bangku sekolah. Sehingga tidak ada penyesalan seandainya, kelak sudah masuk kuliah, ternyata kamu salah masuk jurusan waktu SMA.

Gambaran mudahnya seperti ini. Saat siswa lulus dari sekolah menengah atas, siswa dihadapkan pada pilihan untuk kuliah. Pada tahap awal ada seleksi masuk perguruan tinggi. Jika siswa memilih jurusan di bawah naungan IPA, misalnya Pendidikan Dokter, maka ia akan mengikuti seleksi ujian masuk dengan soal ujian IPA seperti Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika.

Sebaliknya bagi siswa yang ingin menjadi ekonom, perbankan, ahli politik, psikolog, maupun ahli bahasa, termasuk dalam kategori IPS. Jadi ujian masuknya berhubungan dengan IPS seperti ekonomi, akuntansi, geografi, sejarah, maupun sosiologi.

Bagaimana jika ada siswa yang telanjur salah jurusan. Misalnya ada siswa yang ingin kerja di Bank tapi dia jurusan IPA. Itu bisa saja dilakukan. Ikut ujian IPS. Namun, pelajaran yang ia dapat waktu SMA akan mubazir. Selain itu, dasar-dasar pelajaran IPS tidak pernah dapat sama sekali.

Apakah benar mitos jurusan IPA lebih baik daripada IPS? Mitos itu sepertinya tidak tepat. Kalau ada anggapan bahwa anak IPA lebih terarah dan lebih teratur, itu tergantung sekolah penyelenggara pendidikan dimana anak itu berada. Kalau ada yang mengatakan anak belajar di jurusan IPS itu lebih sering diabaikan guru, itu kasus lain. Berarti sekolahnya yang perlu dipersalahkan, bukan jurusannya.

Salam, Fadli Eha ~ Sekolahoke.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar