Selasa, 04 Oktober 2011

Cerita Seks Bebas Anak SMA

| Selasa, 04 Oktober 2011

Entah apa yang ada di pikiran muda-mudi SMA ini, sehingga mereka nekad berbuat mesum di warnet. Apakah napsu telah membuat mereka mabuk?

Pulang sekolah adalah saat yang ditunggu oleh para siswa. Apalagi bagi mereka yang sedak dimabuk asmara. Cuaca panas tak peduli, asal bisa berdua.

Itulah yang dirasakan seorang cowok berinisial W dan ceweknya berinisial S. Keduanya adalah siswa satu sekolah. Menurut beberapa sumber, pasangan ini telah berpacaran sekitar 6 bulan.

Siang itu dua sejoli itu berboncengan menuju daerah kampus. Tujuannya adalah salah satu warnet yang banyak beroperasi di daerah itu.

Setelah mengunci sepeda, kedua muda mudi yang masih mengenakan seragam itu masuk ke warnet yang berada di kawasan kampus terkemuka di Jember.

Namanya aja gaya anak muda pacaran. Gandengan tangan. Pelukan, bahkan terlihat si cewek membiarkan tangan cowoknya menggerayangi bagian sensitif di tubuhnya..

Mereka masuk ke bilik yang agak tertutup. Di dinding warnet tertulis "Dilarang berbuat mesum di warnet ini". Ah! Mana bisa pemuda pemudi kasmaran dilarang begituan. Dalam waktu singkat, kamar sempit itu sudah terdengar suara-suara kecil. Dan semuanya tertangkap kamera hape yang tersembunyi di sudut ruang.

Baca juga: Cerita Cinta Dewasa Hamil Di Luar Nikah Gara-gara Cinta Segitiga

"Mereka ngelakuinnya di Warnet. Yang cewek pangku ke si cowok. Bajunya sih tetap lengkap. Pake seragam SMA daerah Jember," kata Leli, salah satu siswa bimbingan les privat saya.

"Katanya dua orang siswa itu diperas. Mereka harus bayar 3 juta jika tidak ingin videonya disebarkan. Karena tidak bayar kekurangan yang dicicil, akhirnya si perekam menyebar video mesum mereka,"  Leli melanjutkan ceritanya.

"Kamu tahu darimana, Lel?"kata saya.

"Hehe... nonton punya teman, Pak," Leli tersenyum keki.

Percakapan saya dengan Leli ini terjadi kemarin setelah kegiatan les selesai. Percakapan yang bermula dari isu tersebarnya video porno anak SMA di Kabupaten Jember.

Tentu saja banyak remaja yang masih duduk di bangku SMA seperti Leli bisa mengakses video porno tersebut. Lalu, berikutnya apa yang terjadi? Takutnya, mereka jadi penasaran lalu pengen nyoba.

Banyak pertanyaan muncul di benak saya. Apakah kita harus menyalahkan teknologi informasi yang sedemikian canggih? Haruskah kita menyalahkan informasi yang sedemikian mudah diperoleh? Apakah kita harus menjadi orang tua yang over protected pada anak? Apakah kita harus mengurung anak di rumah karena takut dengan efek negatif seks bebas? Pertanyaan yang sedang saya cari jawabannya. Tentu saja ini juga pertanyaan dari para orang tua dan pendidik yang merasa miris dengan prilaku remaja yang cenderung bebas.

Solusi sederhana tentu saja dengan memberikan filter yang tangguh kepada anak-anak kita. Kita perlu membekali anak dengan pendidikan moral yang tangguh. Caranya bagaimana? Ini yang berat. Hingga saat ini saya sebagai pendidik di sekolah sekaligus orang tua sedang mempelajari bagaimana memberikan penguatan moral agar mereka, anak bangsa ini, tidak mudah terjerumus.

Mungkin anda punya saran?

Related Posts

5 komentar:

  1. Menjaga ketat mungkin malah mengekang mereka. Semakin penasaran maka semakin parah keadaannya

    BalasHapus
  2. kalo menurut saya di beri bimbingan tentang agama yang lebih intensif seperti di pondok.
    karena remaja sekarang itu kebanyakan hanya pintar di otak saja tapi hatinya kosong..
    itulah yang membuat mereka tidak punya filter.

    BalasHapus
  3. semua kembali ke masing2 individu, akan tetapi salah satu bekal yang bisa dijadikan penguat moral adalah ilmu agama, kenapa banyak terjadi hal2 seperti itu karena mulai anak didik sejak awal sudah dikenalkan pendidikan umum dari SD misalnya sampai SMA bahkan PT akan tetapi Agama mereka terlupakan bahkan Kosong, padahal yg sudah mengenal agama saja bisa terjerumus apalagi yg tidak, InsyaAllah setiap kebaikan pasti ada perlindungan dari Allah SWT. Amiin.

    BalasHapus
  4. Fakta itu juga saya alami di tempat saya, parahnya malah masih pelajar smp, kalo sma udah ga bs disebutin.
    Ini adalah potret kegagalan sistem pendidikan sekuler di negara kita. Kita lebih bangga nilai kognitif dari pd afektif.
    Solusinya adalah kembali ke sistem pendidikan Islam. Dan guru jg harus menjadi tauladan, bkn sekedar mengajar tapi juga mendidik. wallahualam

    BalasHapus
  5. Gak apa-apa paling yang kena efeknya nantikan mereka semua yang pernah melakukannya. Tetapi sebaiknya berikan mereka dampak negatif dari perilaku seks bebas,jgn dikekang,dikurung. Karena anak itu dikurung ketika dia dibiarkan scr bebas maka dia akan mengumbar nafsunya <^_^>

    BalasHapus